Gambar 1. Penyerahan secara simbolis dimulainya rehab Mushola saat pembukaan

Kegiatan pengabdian masyarakat merupakan salah satu bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, salah satu tujuan pengabdian masyarakat adalah memberikan solusi berdasarkan kajian akademik atas kebutuhan,tantangan atau persoalan yang dihadapi masyarakat,baik secara langsung maupun tidak langsung.

Pengabdian masyarakat bagi dosen dan taruna dilaksanakan setiap tahun di desa binaan maupun di wilayah desa yang terkena bencana di sekitar lembaga pendidikan Akademi Militer Magelang ataupun di tempat khusus di luar wilayah kabupaten dan kota magelang. Maksud dan tujuan pengabdian masyarakat ini selain sebagai kewajiban dan tanggungjawab Tri Darma Perguruan Tinggi yang melekat dalam diri civitas akademika Departemen Teknik dan Administrasi, dimana Kadepnikmin sebagai Kaprodi beserta Tim Gadik dalam jajarannya, dan juga untuk menerapkan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang terdiri dari Pendidikan, Pengabdian Masyarakat,  dan Penelitian.

Pengabdian masyarakat di dusun Ngadiwongso, desa Ngadirejo dilaksanakan pada tanggal 7 April 2018 dengan sasaran fisik pekerjaan atap mushola dan tempat wudhu serta sasaran non fisik pelatihan kerajinan tangan bagi ibu ibu PKK yang diikuti 40 orang, penyuluhan pertanian diikuti sejumlah 45 orang, Bela Negara diikuti 50 orang peserta, pelayanan kesehatan diikuti oleh 100 pasien dan bazar murah diminati oleh 150 orang secara bergantian.

Gambar 2. Kegiatan pembangunan rehab Mushola bersamaan dengan bazar

Antusiasme masyarakat terhadap kegiatan pengabdian masyarakat ini cukup positif, hal ini terlihat dari pekerjaan yang diperhitungkan dapat selesai dalam jangka waktu satu bulan, namun dengan semangat gotong royong yang tinggi antara Gadik Depnikmin dan Taruna Akmil bersama sama dengan masyarakat dapat selesai dalam waktu hanya 2 Minggu saja.

Pelatihan kerajinan tangan menghasilkan tas, kalung, manik manik dan barang barang souvener. Diharapkan akan terbentuk ketahanan ekonomi dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat, dimana nantinya kerajinan tangan tersebut dapat dipasarkan di daerah wisata candi Borobudur yang dekat dengan dusun ngadiwongso.

Gambar 3. Kegiatan pelatihan kerajian tangan kepada ibu-ibu PKK

Pelatihan pertanian memberikan penyuluhan tentang cara bercocok tanam dengan baik. Mayoritas masyarakat Desa Ngadirejo mengandalkan hidupnya dengan bertani, berkebun dan pertukangan. Dengan adanya penyuluhan pertanian ini diharapkan para Petani dapat meningkatkan hasil pertanian dengan bibit kualitas unggul sehingga dapat mendukung ketahanan pangan di desa Ngadirejo.

Gambar 4. Kegiatan penyuluhan pertanian

Pelatihan bela egara, memberikan penyuluhan tentang Pancasila dan UUD 45, serta Peraturan Baris Berbaris, siskamling serta Pembinaan perlawanan wilayah. Diharapkan desa Ngadirejo dapat melindungi desanya dari upaya kelompok tertentu yang dapat mengganggu stabilitas keamanan wilayah.

Gambar 5. Kegiatan pelatihan bela negara

Pelayanan kesehatan diberikan pelayanan kepada 100 orang masyarakat. Rata rata penduduk desa Ngadirejo mengalami sakit…(paru paru dan umur yg sudah lanjut), dengan adanya pelayanan kesehatan, memberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga kesehatan sehingga mortalitas angka kematian karena kesehatan dapat ditekan.

Gambar 6. Kegiatan pelayanan kesehatan kepada warga desa

Angka kematian CDR, IMR, ASDR saat ini menjadi perhatian pemerintah, dimana meningkatnya CDR (Crude Death Rate) angka kematian per 1000 penduduk, IMR (Infant Mortality Rate) angka kematian bayi serta ASDR (Age Specifik Death Rate) dapat mempengaruhi ketahanan suatu wilayah.

Dokumentasi kegiatan pengabdian masyarakat pada saat penutupan.