Senin, 27 April 2022.

Corps Zeni AD wajib memiliki kemampuan konstruksi yang merupakan salah satu dari 9 kemampuan dalam penyelesaian tugas pokok Zeni AD. Bidang konstruksi yang dilaksanakan baik dalam konstruksi tempur maupun non tempur. Taruna Prodi Teknik Sipil Pertahanan dalam mengikuti pendidikan Perwira di Akademi Militer, harus dapat menjawab tantangan kedepan di bidang konstruksi agar sebagai Danton di satuan nantinya dapat menyelesaikan tugas yang diemban dengan baik.

Perkembangan konstruksi yang makin modern dengan mengedepankan konstruksi berstruktur baja memiliki kelebihan pekerjaan yang dapat dilaksanakan secara cepat dan tepat khususnya di medan tugas dengan kondisi darurat, Hal ini menuntut Taruna Prodi Teknik Sipil Pertahanan agar memiliki pengetahuan tentang pembuatan konstruksi dengan peralatan modern, khususnya konstruksi baja. Taruna Tk III/Sermadatar Prodi Teknik Sipil Pertahanan kecabangan Zeni berjumlah 26 orang melaksanaan praktik Struktur Baja,

Berdasarkan teori ilmiah yang diterima di dalam kelas, selanjutnya para Taruna mengaplikasikannya melalui beberapa pengujian di Laboratorium Struktur, dan diharapkan hasilnya dapat sebagai acuan untuk diterapkan di lapangan. Pada praktik kali ini, Prodi Teknik Sipil Pertahanan bekerja sama dengan Laboratorium Struktur DTSL Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta yang dibimbing langsung oleh Dosen dan para Laboran Teknik Sipil UGM yang sudah berpengalaman dibidangnya. Menggunakan peralatan pengujian yang cukup canggih, Taruna dibekali teori praktis sebelumnya oleh Dosen dan Laboran berpengalaman agar seluruh tahapan aplikasi sesuai dengan prosedur yang distandarkan dengan tetap memperhatikan faktor keselamatan dan kesehatan dalam bekerja.

Pengujian dilakukan untuk mengetahui karakteristik baja yang digunakan pada masing-masing bidang konstruksi pekerjaan. Pada pengujian kuat lentur, para Taruna dituntut untuk memahami hasil praktik karena sangat mendukung dalam penugasan konstruksi bangunan tempat tinggal, markas komando jembatan darurat, dll yang bisa bergabung dengan masyarakat sekitar penugasan seperti pada operasi pemulihan pasca bencana hingga pada operasi tempur guna membantu pasukan kawan. Selain itu pula, pada uji sambungan, para Taruna nantinya akan dihadapkan langsung penerapannya pada  konstruksi jembatan, bangunan bertingkat dll yang sangat dibutuhkan dalam operasi militer selain perang dimanapun bertugas.

Selain kegiatan praktik di laboratorium, para Taruna juga belajar tentang kekompakan tim serta bekerja berbaur dengan masyarakat sekitar lingkungan Akademi Militer dalam membangun struktur atap tambahan di musala. Hal ini untuk melatih jiwa korsa dan kepemimpinan Taruna untuk selalu berada ditengah-tengah anggota dan menjadi solusi di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat sesuai yang diamanatkan oleh KASAD.